Jakarta, Pemerintah saat ini menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus utama selain infrastruktur. Salah satunya dengan mendorong pendidikan vokasi untuk melatih angkatan kerja.
Kementerian Perindustrian saat ini juga sedang mendorong terciptanya SDM yang kompeten, khususnya bagi sektor industri. Salah satunya dengan melibatkan profesional dari negara maju untuk mendidik tenaga pelatih Indonesia di bidang vokasi.
"Melalui pelatihan ini, kita bisa belajar dari negara maju seperti Jerman, yang telah sukses menerapkan pendidikan vokasi dengan sistem ganda. Di sana, para lulusannya dibekali skill yang sesuai kebutuhan pasar sehingga langsung terserap kerja. Ini juga adalah hasil nyata dari kerja sama antara dunia pendidikan dengan sektor industri," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko Cahyanto dikutip Senin (27/1/2020).
Hal di atas diimplementasikan melalui Kegiatan Pelatihan Senior dan Master Trainer sebagai wujud kolaborasi antara Kemenperin dengan Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid), Industrie und Handeskammer (IHK) Trier, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Lembaga Diklat Edukadin Jawa Tengah, serta Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jawa Timur.
"Kami berharap, para peserta yang mengikuti pelatihan ini, bisa mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya sekaligus melakukan multiplikasi kepada rekan-rekan kerja di perusahaan. Selain itu, dapat menyiapkan pelatihan yang menciptakan instruktur bagi siswa SMK yang melakukan praktik kerja maupun guru-guru SMK yang melakukan kegiatan magang industri," jelasnya.
Pihaknya meminta para peserta ketika lulus dapat terus memperkuat dan memperluas jejaring kerja sama dan saling mendukung di antara para peserta.
"Sebab, mereka merupakan aset besar bagi bangsa ini, yang punya tanggung jawab untuk mencetak instruktur-instruktur baru di industri dalam upaya mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi," jelasnya.
Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan selama 13 hari kerja, mulai 25 Januari hingga 6 Februari 2020, diikuti sebanyak 16 peserta untuk program Master Trainer dan lima peserta program pelatihan Senior Master yang berasal dari berbagai perusahaan industri dan institusi.
Untuk mewujudkan pembangunan SDM industri yang kompeten, pihaknya telah menetapkan enam langkah strategis. Pertama, pengembangan pendidikan vokasi industri menuju dual system model Jerman. Kedua, pembangunan politeknik dan akademi komunitas di kawasan industri atau kawasan pusat pertumbuhan industri dan wilayah pusat pertumbuhan industri.
"Yang ketiga adalah penyelenggaraan pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dengan industri. Hingga saat ini, kami telah memfasilitasi kerja sama 2.612 SMK dengan 855 perusahaan industri yang membentuk 4.997 kerja sama," ujarnya.
Langkah keempat, pihaknya rutin menggelar Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja). Berikutnya, pembangunan infrastruktur kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.
"Keenam adalah pengembangan SDM industri 4.0. Salah satunya melalui pembangunan Pusat Inovasi Digital Indonesia (PIDI) 4.0," tambahnya.
(Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4875655/ri-gandeng-jerman-genjot-pendidikan-vokasi)