KOMPAS.com - Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur ternyata memiliki kandungan logam yang sangat potensial, yakni logam tanah jarang atau dikenal juga dengan nama rare earth. Hal itu diungkap oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kami juga melakukan kajian terhadap lumpur Sidoarjo yang ternyata juga diidentifikasi oleh Badan Litbang mengandung logam tanah jarang," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam jumpa pers, dikutip Antara, 20 Januari 2022.

Selain di Sidoarjo, rare earth juga pernah teridentifikasi di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, totalnya ada 28 daerah.

Lalu apa sebenarnya rare earth itu? Benarkah logam yang satu ini memiliki nilai yang sangat potensial?

Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi dari Universitas Airlangga (Unair) Ganden Supriyanto menjelaskan, logam tanah jarang atau rare earth di dalam rumus kimia sistem periodik termasuk ke dalam golongan lantanida dan aktinida.

Selain masuk ke dalam golongan lantanida dan aktinida, logam tanah jarang juga disebut sebagai logam transisi.

Rare earth termasuk jenis logam yang potensial karena dapat digunakan untuk teknologi tinggi seperti campuran logam pada bidang meteorologi.

“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitannya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meteorologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semi konduktor," ucap Ganden dilansir dari laman Unair.

Itulah mengapa rare earth bisa dihargai sangat mahal, bahkan bisa melebihi emas dan platina. Gaden menambahkan, rare earth merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamya seperti litium dan scandium.

Logam itulah yang ditemukan di lumpur Lapindo Sidoarjo. Bagi yang belum mengetahui, litium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik.

Melihat perkembangan teknologi ke depan di mana kendaraan listrik makin banyak di gunakan, keberadaan logam tanah jarang tentu menjadi hal yang sangat penting.

Tidak hanya litium, scandium juga banyak digunakan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi.

Sebab scadium memiliki daya tahan yang kuat, sehingga logamnya tidak meleleh meskipun lampu tersebut memiliki watt yang sangat tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, scandium juga banyak digunakan untuk semi konduktor.

“Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” tutupnya.


Sumber: https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/29/074500681/rare-earth-kandungan-logam-di-lumpur-lapindo-yang-bisa-lebih-mahal-dari?page=all