Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyediakan pelatihan bidang digital sebagai bentuk penanggulangan pandemi Corona. Tidak bentrok dengan program Kartu Prakerja?
Sebelumnya, pemerintah menghadirkan Kartu Prakerja sebagai bantuan biaya pelatihan yang bertujuan mengembangkan kompetensi penerima. Program yang hampir serupa juga disediakan oleh Kominfo dan gratis.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan, guna memastikan produktivitas masyarakat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB), pihaknya membawa tiga program yang bisa dimanfaatkan masyarakat, yaitu Digital Talent Scholarship (DTS) 2020, Siberkreasi Online Class dan program pendampingan untuk para pelaku UMKM/UMi di kawasan wisata prioritas.
"Selain berbagai upaya tersebut, Kementerian Kominfo juga menyadari pentingnya memastikan produktivitas masyarakat. Untuk itulah kami menghadirkan tiga program yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan bidang digital secara online," papar Johnny dalam konferensi pers secara virtual, Senin (18/5/2020).
Digital Talent Scholarship (DTS) 2020
Selama masa merebaknya COVID-19, Kominfo akan memberikan 40.000 kesempatan pelatihan secara online lewat program DTS 2020 ini.
Program yang terbuka untuk masyarakat yang telah lulus pendidikan formal ini nantinya akan mendapatkan certificate of completion dan peserta yang memenuhi kriteria tertentu akan difasilitasi untuk mengikuti tes sertifikasi global.
Menurut Johnny, gelombang pertama DTS Online Academy 2020 diikuti peserta sebanyak 20.300 orang, yang mana saat ini pelatihan masih terus berjalan.
Pada pendaftaran gelombang II Program DTS ada pelatihan dengan beberapa tema, yaitu Android Developer, iOS Developer, Augmented Reality, Associate Cloud Engineer, Digital Skills, HTML (Hypertext Markup Language), CSS (Cascading Style Sheets), dan Javascript.
Menkominfo menyebutkan program DTS 2020 juga menghadirkan Digital Entrepreneurship Academy (DEA).
"Untuk mereka yang berminat mengembangkan UMKM/UMi untuk masuk ke ranah digital," ungkap Menteri Kominfo.
Siberkreasi Online Class
Program ini terdiri dari tiga sub-program, yaitu Hangout Online, #BerkreasidiIGLive, dan School of Influencer.
Hangout Online diadakan setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya, di mana peserta akan dipertemukan dengan narasumber pakar serta influencer yang membahas isu literasi digital.
#BerkreasidiIGLive adalah program mingguan Siberkreasi bersama public figure yang digelar lewat platform Instagram secara langsung. Dialog yang dibicarakan, terutama mengenai kondisi di masa pandemi sebagai bagian dari kampanye #DiRumahAja dan #TidakMudik.
Kemudian Siberkreasi School of Influencer, menurut Menteri Johnny, masyarakat diajak untuk mengembangkan keterampilan media sosial dengan belajar langsung dari para pakar.
"Topik-topik pembelajarannya meliputi: fotografi, videografi, jurnalistik, teknik menulis, dan digital marketing. Program-program ini ditargetkan dapat menjangkau 100.000 peserta selama masa pandemi," jelasnya.
Pendampingan Pelaku UMKM
Kominfo juga menghadirkan program pendampingan untuk para pelaku UMKM/UMi di kawasan wisata prioritas yang menjangkau 2.000 orang. Program ini menyediakan pelatihan Bahasa Inggris melalui platform digital Cakap untuk peserta di berbagai desa wisata di Indonesia yang dilakukan selama tujuh bulan.
"Selain itu, pelatihan pemasaran digital juga diselenggarakan selama tiga bulan dengan target peserta di Destinasi Wisata Super Prioritas," jelas Menkominfo.
Seluruh kegiatan tersebut di atas, yang dulunya dilaksanakan secara tatap muka dan online, saat ini seluruhnya dilakukan pelatihan online.
Melalui ketiga inisiatif ini, Kementerian Kominfo berupaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan the new normal. Era di mana proses digitalisasi di berbagai lini akan berjalan semakin cepat.
Menghadapi era itu, Menteri Johnny menyatakan kesiapan sumber daya manusia menjadi tanggung jawab bersama
"Untuk itu sudah seharusnya kita bersama-sama mempersiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital (digital talent) untuk menghadapi perubahan ini," ajaknya.
Adapun program pelatihan Kominfo ini melibatkan startup lokal dan perusahaan teknologi global, seperti Dicoding, Cisco, Google, Microsoft, Facebook, Progate Indonesia, Red Hat, AWS Educate, IBM Indonesia, Oracle Academy dan Asosiasi Digital Marketing dalam program DTS.
(Sumber: detik.com)